Banyak klinik yang menawarkan suntik agar tubuh lebih
kurus alias ramping lantaran peminatnya pun tak sedikit. Bagaimana
sebenarnya pandangan medis soal suntik untuk kecantikan ini?
Mariza Febyani, ahli kesehatan kulit menuturkan, sebenarnya
menyuntikan bagian tubuh agar bisa kurus itu menggunakan vitamin,
seperti vitamin B atau C. Cara lain bisa juga dengan menyuntikkan
ekstrak plasenta, tationil, kafein, diuretik, atau mengandung amfetamin.
“Namun hingga saat ini sebenarnya, belum ada penjelasan yang pasti
mengenai mekanisme kerja obat-obat tersebut terhadap penurunan berat
badan,” ujarnya.
Kendati demikian, Mariza mengungkapkan bahwa penyuntikan dengan
kafein dan amfetamin dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Pasien merasa
fit dan energik, sehingga pembakaran lemak dapat meningkat. Sedangkan
penyuntikan dengan diuretik menyebabkan air dalam tubuh “dipaksa”
keluar. Sehingga untuk sesaat, pasien merasakan ada hasil padahal hal
tersebut bisa bersifat semu.
Lalu apakah suntik kurus itu memang
efekif menurunkan berat badan? “Sampai saat ini suntik kurus belum
terbukti efektif dapat menurunkan berat badan secara cepat, karena belum
ada penelitian yang mendukung keberhasilan obat-obat tersebut,”
tandasnya.
Ketika hasilnya masih bersifat semu dan belum
terbukti, tampaknya efek samping siap menanti. Mariza, dokter lulusan
Universitas Padjajaran itu menegaskan, efeknya bervariasi dari ringan
hingga berat. “Yang paling ringan adalah infeksi di tempat penyuntikan,”
ujarnya.Sedangkan efek paling berat, yaitu bila pasien hipersensitif
terhadap obat-obat yang disuntikan, sehingga dapat timbul reaksi yang
merugikan. Contohnya adalah steven johnson’s syndrome atau syok
anafilaktik. Efek samping lainnya yang terjadi, yakni dapat merusak
organ liver dan ginjal.
Penyuntikan dengan amfetamin juga dapat
menyebabkan ketergantungan, karena obat ini merupakan narkotika golongan
II menurut Undang-Undang Nomor 22/1997 tentang narkotika. Risiko efek
samping akan meningkat, apabila pasien mengidap penyakit sistemik
(misalnya penyakit jantung, ginjal, diabetes), memiliki riwayat alergi
obat, sedang mengonsumsi obat-obat jangka panjang, dan pasien obesitas
berat.
Melihat banyaknya risiko efek samping dan belum adanya
penelitian yang mendukung keberhasilan suntik kurus ini, tentu saja dari
sisi medis, suntik kurus tidak dianjurkan. Alternatinya adalah
menggunakan pil atau tablet obat yang bekerja dengan cara menahan nafsu
makan, meningkatkan metabolisme, atau menghambat penyerapan lemak.
Mariza
mengingatkan, hingga saat ini belum ada metode instan dalam menurunkan
berat badan. “Bila ada yang menawarkan hasil cepat tanpa olah raga dan
tanpa perlu membatasi makanan, Anda harus curiga. Berdasarkan pengalaman
saya bekerja di rumah sakit, sudah ada beberapa pasien yang ginjalnya
rusak dan harus cuci darah akibat obat-obat diet ini,” ungkapnya. Selain
ginjal rusak, dia melanjutkan, “ada pula yang menderita kerusakan
lambung berat, sehingga pasien harus dioperasi. Sayang kan? Pengen
instan tapi malah mempertaruhkan kesehatan?”
Mariza yang menjadi
peserta residen program Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, di RS Dr.
Hasan Sadikin, Bandung, itu menyarankan tiga hal untuk menurunkan berat
badan: komitmen, program yang tepat, dan tindakan yang nyata. Begini
saran lengkapnya:
1. Sebelum berdiet, mantapkan dulu hati Anda.
Awalnya mungkin ada rasa tidak nyaman (tidak boleh “ngemil” atau minum
soda, dan sebagainya), tapi pendirian harus keras. Ingat, tubuh setiap
manusia berbeda, sehingga program diet yang dirancang pun berbeda pada
setiap pasien. Hasilnya pun akan berbeda.
2. Konsultasi dulu dengan petugas kesehatan seperti dokter atau nutrionist.
3.
Bersikap bijak bila ada yang menawarkan suntik kurus atau pil diet yang
mengaku terbukti ampuh. Tanyakan apa kandungan dari obat tersebut. Bila
tidak diketahui isinya, sebaiknya jangan coba-coba suntik atau minum .
4. Komitmen, komitmen, komitmen !
5. No money? No problem! Kurangi cemilan (berarti irit dong!). Konsumsi makanan sehat dan perbanyak aktivitas fisik.
Bahkan
ahli kecantikan dr Ratnasari Adnan juga menyarankan, suntik kurus itu
tidak semata-mata menyuntikan cairan. Doker yang praktik di Med’s Beauty
Clinic, ini mengingatkan bahwa pasien suntik kurus pun harus menjalani
diet dan olah raga.
“Untuk bisa langsing, orang tentu saja harus
menjalankan program diet. Jadi memang ada tiga hal yang perlu dilakukan
secara simultan, yaitu program diet, olah raga, dan mengonsumsi obat
atau suntik,” tandasnya.
Nah, selanjutnya tinggal pilihan Anda.