Banyak orang berpikir tak akan terserang penyakit jantung jika rajin berolahraga. Padahal, olahraga belum tentu dapat mencegah serangan jantung.
Anda tentu masih ingat kepergian mendadak aktor Adjie Massaid akibat serangan jantung. Kasat mata, almarhum Adjie adalah sosok pemuda sehat, bertubuh ideal dan hobi berolahraga. Namun nyawanya tetap terenggut — bahkan setelah dia bermain sepak bola.
Dokter ahli jantung A. Sari Mumpuni dari RS Mitra Keluarga menjelaskan fenomena tersebut. "Tak semua olahraga menjamin Anda terhindar dari penyakit jantung. Justru olahraga malah bisa memperbesar risiko serangan jantung," katanya.
Kembali ke cerita Adjie Massaid. Serangan jantung yang dialami Adjie justru terjadi setelah ia selesai berolahraga. Mengapa?
"Olahraga dapat membuat tekanan darah dan detak jantung meningkat. Apabila seseorang berolahraga namun tidak teratur, maka tekanan dan detak jantung yang tiba-tiba naik dapat menyebabkan serangan jantung," ujarnya lagi.
Tak hanya itu, dr. Sari Mumpuni juga berujar, terkadang banyak orang yang berolahraga di luar kemampuan mereka. Sehingga hal itu justru memicu terjadinya serangan jantung.
Lalu olahraga seperti apa yang bisa memperkecil risiko serangan jantung?
"Olahraga yang mencapai zona latihan, dalam arti olahraga yang terukur. Ada baiknya seseorang berkonsultasi dulu pada ahli sebelum memutuskan untuk berolahraga,” kata Sari.
“Para pelatih olahraga atau dokter bisa menyebutkan jenis latihan atau olahraga apa yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan seseorang. Sehingga seseorang dapat mengetahui latihan yang sesuai untuknya," kata Sari menutup pembicaraan.
Nah sekarang, semoga Anda menjadi tercerahkan bahwa gemar berolahraga tidak lantas menjamin Anda terbebas dari serangan jantung.
sumber