Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menyiagakan petugas 24 jam guna menangani persoalan pohon tumbang di ibukota saat musim hujan.
Pasalnya, ribuan pohon yang tumbuh di sejumlah ruas jalan masuk kategori rawan tumbang, kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Catharina Soeryowati kepada wartawan di Balaikota, Selasa (4/10).
"Petugas disiagakan di posko pohon tumbang. Kami membuka layanan no telp pengaduan bagi masyarakat luas yang siap menerima laporan 24 jam," ia menambahkan.
Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa curah hujan di DKI Jakarta hingga akhir 2011 bersifat sedang alias relatif aman dari bahaya banjir. Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan menyiagakan petugas selama 24 jam penuh.
"Tersedia enam posko yang siap membantu masyarakat saat terjadi pohon tumbang, yakni posko dari dinas dan suku dinas di masing-masing wilayah," ujarnya.
Catharina mengungkapkan, hasil penelitian dari 70 ribu pohon yang tumbuh di ruas jalan Ibukota, ternyata sekitar tiga persen atau 2.100 pohon diantaranya dinyatakan rawan tumbang. Ribuan pohon yang rawan tumbang dalam kondisi akar terpotong, batang koropos, kemiringannya hingga 30 derajat, serta daun rimbun. Kami melakukan antisipasi berdasarkan kondisi di lapangan," tuturnya.
"Total di Jakarta diperkirakan sekitar 4 juta pohon, sedangkan 70 ribu pohon yang telah diteliti berada di jalur jalan. Kami menargetkan penelitian mencapai 100 ribu pohon hingga akhir tahun 2011," ungkapnya.
Menurut Catharina, dari hasil penelitian dilakukan, tiga persen yang perlu diperhatikan secara serius.
"Kalau berat sekali resikonya akan ditebang, seperti hampir mati, dan hampir roboh," imbuhnya.
Ia menjelaskan, selama periode Januari - September 2011, pohon tumbang di Jakarta mencapai 104 peristiwan, serta 88 pohon mengalami sempal. Dan apabila masyarakat mengalami kerugian akibat pohon tumbang, Dinas Pertamanan dan Pemakanan DKI akan mengganti maksimal Rp10 juta.
"Ganti rugi bersifat asuransi yang ditangani oleh pihak ketiga dengan cara dilelang secara terbuka. Kami membayar premi sebesar Rp 400 juta setiap tahunnya," jelasnya
Selain itu, tambah Catharina, pihaknya juga menyiagakan petugas untuk berpatroli saat turun hujan. Hal tersebut dilakukan agar penanganan pohon tumbang bisa dilakukan secepatnya. Namun, Masyarakat terkadang mengeluhkan penanganan pohon tumbang sangat lama.
"Kondisi itu disebabkan jarak yang jauh antara lokasi dan posko. Kami meminta bantuan warga agar memberikan informasi secara detail lokasi pohon tumbang sehingga petugas dengan cepat tiba di lokasi kejadian," tambahnya.
Sekadar diketahui, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta membuka nomor telepon pengaduan (021) 53674133 atau 53650412 guna menerima laporan terkait pohon tumbang.
sumber