Kunjungan saya ke Palembang akhir pekan silam membawa saya kepada pengalaman baru merasakan kekayaan sajian kuliner kota itu. Tak hanya tekwan dan pempek, tapi juga mi celor yang sangat terkenal kenikmatannya. Yang paling berkesan, saya bisa langsung merasakan cita rasa makanan tersebut di warung legendaris Mie Celor 26 Ilir Haji Syafei.
Meski terlihat sederhana, warung ini adalah tujuan favorit warga Palembang, terutama mereka yang hidup di perantauan. Konon, warung ini juga langganan mantan presiden Megawati Soekarnoputri (yang direkomendasikan Taufik Kiemas yang asli Palembang). Seorang pelayan mengatakan, dulu Megawati kerap memesan mi celor untuk dikirim ke Jakarta.
Sekilas, mi celor terlihat mirip mi telur rebus biasa. Namun kedahsyatannya terletak pada ramuan udang yang diracik dalam kuah. Udang satang yang berukuran besar jadi bahan utama pembuatan kuah mi ini. Tak heran aroma udang terasa kuat saat saya mencicipi rasa kuahnya yang kuning kental.
Kuah mi celor harus dijaga agar tidak terlalu kental supaya kedahsyatan rasanya tetap terjamin.
Bentuk mi celor relatif besar, lurus, dan tidak keriting. Ini berbeda dengan mi bakso yang biasa kita kenal. Seorang kawan saya berkomentar, ia hampir mengira mi celor yang dimakannya adalah spageti. Mi ini paling enak disantap dalam keadaan hangat — saat aroma kuah mi yang berpadu dengan bumbu khas memberi sensasi eksotis tersendiri.
sumber