Walau sama-sama disebut sebagai 'cara berkomunikasi', namun membentak dan berbicara memiliki hasil yang sangat berbeda.
Seberapa sering Anda menggunakan cara membentak dalam berkomunikasi dengan pasangan atau keluarga. Pernahkan Anda mengukur efektifitas cara tersebut? Dikutip dari Suite101, dijelaskan perbedaan mendasar dari berbicara dan membentak.
Berbicara adalah cara paling mudah bagi seseorang untuk menyampaikan pikirannya dan perasaannya secara langsung terhadap orang lain. Untuk itu dalam sebuah hubungan, intensitas berbicara sangatlah penting. Hal ini dapat membuat hubungan semakin dekat.
Namun dalam kondisi emosi yang tidak menentu, seseorang sering menaikkan nada bicara dan volume suaranya. Berbicara berubah bentuk menjadi membentak. Padahal berbicara dan membentak sama sekali berbeda.
Membentak adalah cara seseorang mengungkapkan emosinya yang hanya sesaat. Tanpa berpikir panjang dan dengan hati dan kepala yang panas, bentakan itu keluar. Sayangnya, sebuah bentakan tak akan menyelesaikan masalah. Biasanya, pihak yang dibentak juga menjadi defensif dan tidak bisa menerima dengan baik bentuk komunikasi yang disampaikan. Sehingga pesan yang ingin disampaikan tak bisa diterima dengan baik. Komunikasi pun menjadi kacau serta tidak lancar.
Saling membentak juga memancing seseorang mengatakan hal-hal yang disesalinya kemudian. Sayangnya terkadang rasa penyesalan sudah terlambat, karena bentakan itu terlanjur melukai hati lawan bicara.
Untuk itu ada baiknya untuk memilih cara berkomunikasi yang paling tepat. Ingat, berbicara bukanlah membentak. Sebaiknya redam emosi Anda dan berbicaralah dengan pikiran yang dingin. maka semua masalah dapat diselesaikan dengan baik. Selamat berbahagia!
sumber