Sebuah perjalanan panjang yang melintasi benua biasanya memerlukan transit — persinggahan sementara di bandara tertentu yang biasanya terletak di antara bandara keberangkatan dan tujuan.
Sebagai pejalan, yang kita ketahui umumnya hanyalah berapa lama dan tempat transit. Banyak orang berkata, masa transit yang singkat itu bagus, karena kita tidak perlu menunggu lama mencapai tempat tujuan. Tetapi tahukah Anda bahwa masa transit singkat itu justru membuat kita lelah?Selain karena harus buru-buru mengejar pesawat, kita tidak akan sempat beristirahat dari ruang duduk pesawat yang sempit itu. Bayangkan saja: kita hanya pindah pesawat untuk kemudian duduk tak bergerak lagi selama berjam-jam.
Masa transit yang cukup lama akan membantu kita mengatasi jet lag dan menikmati perjalanan. Tetapi, sisi negatifnya, jeda panjang dapat membuat kita bosan dan lelah.
Berikut ini beberapa hal yang dapat kita lakukan selama transit:
Mandi
Hampir setiap bandara transit menyediakan kamar mandi, walau tak semua diperlengkapi dengan alat mandi seperti sabun atau shampo. Di Dubai, misalnya, terdapat dua jenis kamar mandi. Pertama, yang gratis namun tanpa alat mandi. Kedua, yang berbayar ($ 5-15, Rp 43-130 ribu) dengan alat mandi lengkap — sikat gigi, sabun hingga handuk.
Anda pun menjadi lebih segar dan rileks untuk melanjutkan separuh perjalanan yang tersisa.
Istirahat
Jika membawa selimut atau bantal kecil, Anda bisa mencoba merebahkan diri dan tidur di sudut-sudut bandara yang aman dan nyaman. Beberapa bandara, seperti Incheon di Seoul, bahkan menyediakan tempat istirahat dengan kursi yang bisa direbahkan. Ada pula beberapa kursi pijat yang berbayar.Tetapi jika masa transit lebih dari 12 jam, sebaiknya Anda menyewa kamar di hotel transit.
Menyambangi dunia maya
Gunakanlah laptop atau telepon seluler Anda untuk tersambung ke Internet dengan fasilitas Wi-Fi gratis, atau gunakan komputer yang tersedia di bandara. Daripada menelepon rumah, lebih murah chatting kan?Membaca
Punya beberapa buku yang belum selesai dibaca? Saat-saat seperti ini sangat cocok untuk membaca buku sampai habis!
Berkeliling bandara
Setelah berjam-jam duduk terus di pesawat, inilah saatnya berolahraga kecil! Jalan-jalan keliling bandara yang besar bisa membunuh kebosanan. Beberapa bandara punya museum atau kegiatan kebudayaan (misalnya, menggambar atau membuat kerajinan tangan). Banyak bandara yang arsitekturnya menarik dan mengagumkan.
Keluar bandara
Bila ketentuannya memungkinkan, kita bisa keluar dari bandara dan menikmati lokasi di sekitar. Periksalah terlebih dahulu di Internet, apakah kita bisa melewati imigrasi tanpa harus punya visa atau ketentuan lain.
Warga Indonesia yang transit di Hong Kong, Singapura, Istanbul, Bangkok atau Kuala Lumpur bisa keluar bandara tanpa harus menggunakan visa yang diurus sebelumnya. Kabarnya, untuk Seoul dan Taipei kita bisa keluar imigrasi, asalkan menunjukkan visa negara tujuan seperti Amerika, Jepang atau Schengen (Eropa) dan punya tiket terusan.
Bercengkerama
Pergi berdua pasangan atau bersama keluarga? Inilah saatnya Anda bersenang-senang dengan rekan perjalanan. Bermain dengan anak, bercanda dengan istri atau teman, atau mengajak mereka makan di suatu tempat. Nikmatilah perjalanan sesungguhnya.
Mengamati pesawat
Bagi penggemar dunia penerbangan, bandara adalah tempat yang menyenangkan. Di sini dapat terlihat pesawat yang baru mendarat atau lepas landas. Ada pula yang merapat ke apron lalu mengeluarkan penumpang. Amatilah berbagai jenis pesawat, ambil foto pesawat maskapai tertentu dan upload ke Flickr.
sumber