Pages

Tak gentar hukuman pancung

TKI mengantri sebelum dideportasi dari Malaysia. Foto: Antara/Feri

BANYAKNYA kasus menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, terlebih munculnya kasus hukum pancung Ruyati tidak membuat takut sebagian orang Indonesia untuk bekerja di negeri Arab. Bahkan, dengan tekad bulat, mereka menyatakan ke Arab Saudi atas keinginan sendiri.
 
Aan Nasifah mengaku walau pun sudah mendengar kasus Ruyati, tetapi tidak membuatnya mundur untuk mencari rezeki di negeri gurun pasir tersebut. Bahkan Calon TKI yang akan berangkat untuk kedua kalinya ini mengatakan sudah bulat tekadnya untuk kembali ke Arab menjadi Pembantu Rumah Tangga.

 “Tekad saya sudah bulat. Saya berangkat ke sana karena keinginan sendiri,” ucap Aan penuh yakin saat ditemui di penampungan PJTKI PT Duta Tangguh Selaras.


Sayang tekadnya tersebut terkendala masalah PJTKI dan sponsornya, sehingga keberangkatannya harus tertunda beberapa waktu. Namun, ia seolah tidak peduli dengan segala kasus yang hangat dibicarakan orang saat ini.

“Itu bagaimana kitanya saja, mas,” ucap Aan dengan wajah penuh harap.
Wanita yang sudah pernah bekerja di Arab Saudi selama dua tahun tiga bulan tersebut mengaku punya cara tersendiri bila menghadapi majikannya yang suka marah-marah. Intinya sebagai pembantu dirinya tidak pernah melawan, akui saja kesalahan yang diperbuatnya.
“Kalau kita salah, ya kita terima saja. Tidak perlu dibantah,” katanya seakan telah mengetahui pasti budaya bangsa Arab.

Menurutnya kerja di Arab Saudi lebih menjanjikan dibandingkan dengan bekerja dikampung halamannya. Hakl tersebutlah yang mendorong niatnya untuk kembali terbang yang kedua kalinya ke negeri penghasil minyak tersebut. “Enak kalau di sana, penghasilannya lebih besar dibandingkan di kampung halaman,” kata calon TKI asal Karawang ini.

Begitu juga dengan Sukaesih, Calon TKI yang mengaku sudah empat kali bekerja di Arab Saudi tersebut mengaku bahwa penghasilan di kampung halamannya tidak mampu mencukupi kehidupan keluarganya.
Di kampung sesah damel, mun teu ka ditu timana atuh biaya sakola sareung jajan barudak (di kampung susah bekerja, kalau saya tidak kerja ke sana, darimana biaya untuk sekolah dan jajan anak-anak),” ucap calon TKI asal Cianjur Jawa Barat ini.

Putri  Suprianingsih calon TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah menjadi TKI ke negeri Arab sebanyak dua kali, kembali akan terbang ke Arab Saudi dalam waktu dekat bila masalah di PJTKI-nya usai.
Putri mengaku tidak takut meskipun baru saja terjadi TKI yang dihukum pancung. Baginya, kebutuhan akan uang jauh lebih besar ketimbang ciut akan hukuman pancung yang membayangi. Lagipula, Putri menyiratkan, hukuman terjadi karena ada masalah yang terjadi. Itu tergantung bagaimana si TKW membawa diri selama di perantauan.

“Nggak takut, mungkin dia bisa begitu karena ada masalah,” ucapnya penuh yakin.


sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...